(any meseg?)


thank's

Saturday, July 21, 2007

BYE....

Takkan ada yang lebih menyedihkan selain perpisahan yang damai. 29 hari kita memulai pendidikan, kita bekerja dalam ritme dan tempo yang mengharuskan kecepatan dan ketepatan. kita merasakan tertekan, emosi, suara lantang, tindakan arogan, bahkan kebencian. TAPI hal seperti ini yang di waktu kita ngumpul ceritain semuanya ha..ha..ha..he buat kita tertawa, senyum se-Lebar karet, gerak ga jelas, gatal2, dll!. ini tentu sesuatu yang membanggakan dan teramat sangat sempurna untuk diimpikan. Teman, kalian bukan bagian dari masa lalu, tapi kalian adalah mimpi nyata masa depanku. makasih buat semua, kalian dan aku tentunya punya mimpi baru yang bisa kita persembahkan untuk bangsa ini. semua yang ku dapatkan tak ada artinya tanpa bantuan kalian. yuk rame rame buat daerah kita tau apa yang kita pelajari selama ini. Selamat jalan, slamat tinggal kawan.

Read More..

Tuesday, July 10, 2007



i go in puncak bogor, yesterday. very beautyfull, nice, good, everything manteb. in there in here i look kebun teh color green.
i don't belive it
and i and i....just wanna say
ALLAH MAHA BESAR

Read More..

Monday, July 9, 2007

NEWS JURNALISM

Hati-hatilah dengan kami.

Kami kritis, kami siap menyelidiki apakah Koran anda termasuk News Jurnalism atau hanya pamvlet saja. Kami juga akan melihat karakter anda dalam menyampaikan berita, ber-etika atau tak Ber-etika jurnalistik.

Kenalan dulu, dari foto sebelah kiri ada Ogy, Yanti, Atmakusumah, dan Eross. Kami berempat mengadakan pertemuan tertutup tanpa dihadiri wartawan manapun. Bahasan kami adalah masalah “Kode Etik Jurnalistik” dengan nara sumber Bapak Atmakusumah Astraatmadja, beliau adalah :

- Staf U.S. Information Service (USIS) Jakarta.

Beliau menceritakan tentang hancurnya Kode Etik Jurnalistik di berbagai TV ataupun Koran. Beliau memberikan contoh “ Seorang anak berumur 15 tahun menjual ganja, tertangkap, kemudian masuk penjara. Apa bahan untuk diberitakan jika anda seorang wartawan? Seorang wartawan harus tau, bahwa anak ini baru berumur 15 tahun, mungkin ketika dia berumur 20 tahun, dia sudah berubah menjadi anak yang baik dan berguna bagi masyarakat. Seorang wartawan demi mendapat poin dari atasannya atau karena ketidaktahuannya akan Etika Jurnalistik, lantas berusaha menunjukkan close up wajah tersangka (anak) tersebut, dan dipertontonkan di masyarakat. Si wartawan senang karena beritanya banyak disukai orang dan dikagumi oleh rekan-rekannya bahkan mendapat poin besar dari atasannya. Tapi, Apakah Anda merasa bertindak adil dengan anak itu. Jawablah sebagai manusia yang bermoral ?. Anak yang Anda hancurkan masa depannya, ketika dia melamar pekerjaan disuatu tempat, tapi ditolak karena membaca berita Anda tentang keburukan anak itu. Bagaimana, jika anak itu adalah Anda?

Hebatkan ?? kita baru nyadari ternyata jadi wartawan dalam kasus ini sangatlah sulit. Terjepit antara Pangkat/jabatan/level Versus Reputasi professional dan Moral….

Read More..

Monday, July 2, 2007

Persaingan damai SCTV dan STV (Sastro TV)

Makin tua makin mateng, kalo gua boleh nyebut dia. Produser dan pimpinan redaksi liputan 6 malam SCTV, Juffri Alkatiri, ini bercerita pengalaman mulai dari gimana sibuknya situasi studio, tantangan reporter n wartawan mencari berita, trik yang membuat penonton penasaran, dll, pokoke buanyak banget. Kesimpulannya adalah menjadi seorang reporter/wartawan harus siap dengan segala konsekuensinya. Baik buruknya, bagaimana wartawan tersebut menempatkan dirinya.

Seharian bersama bapak ini membuat saya ingin menjadi seorang reporter sekaligus wartawan atau bidang lainnya yang berhubungan dengan entertainment. Di Jakarta saya bisa menemukan impian saya, Tapi, saya tau pembaca disini banyak yang ga setuju itu. Terutama Pak Sigit. Pimpinan kita. Beliau selalu berfikir agar saya tidak pergi, dengan cara apapun. Saya tau. Beberapa cara telah di sampaikan kepada saya. Banyak rayuan yang pasti masih beliau siapkan untuk mencegah saya meninggalkan Airlangga. Ketika saya mau ke Jakarta, beliau langsung bergegas menyampaikan semua rayuannya. Beliau khawatir saya berhenti menjadi guru, dan beliau menyadari bila saya tiba di Jakarta saya pasti menemukan kesempatan untuk menjadi seorang foto model, kesempatan yang banyak disembunyikan/dirahasiakan dari saya yang bersahaja ini! Kenapa kalian tega merahasiakannya dari saya. Untung saya sadar ketika saya berkaca di cermin yang agak retak. Saya pantas jadi Model. Kenapa kalian sembunyikan?why? o..aku tau,itu bukti kalian terlalu sayang kan. Oke deh kali ini saya maafkan. Tapi jangan diulangi.

Read More..